Jumat, 12 Juni 2009
Kuis Kelompok
Pada komunikasi seluler yhang menggunakan standar GSM. Diketahui ukuran cluster=7, dan jumlah kanal radio 70(70x200Khz)
a. Berapa faktor reuse?
b. Hitung jumlah kanal suara per chanel?
c. Jika replikasi 5kali, berapa kapasitas sistem?
d. Jika jarak co-chanel 41 Km, berapa jari-jari sel?
Jwb:
Dik:
N=7.
S=70.
A. Factor reuse = 1/N 1/7.
B. Jumlah kanal(k) k = S/N 70/7=10.
C. Jika M=5, maka kapasitas sistem (C) C=MkN=MS=(5)x(10)x(7)=350.
D. Jika jarak (D)=41km, maka Jari-jari sistem (r) D=√3N x r r= D/√3x7= 41/√21=8,94 Km
No 2
Jelaskan kelebihan dan kekurangan masing-masing teknologi kabel tembaga, optik, seluler, dan sistem komunikasi satelit !
Jawab:
A. Pada Serat Optik memiliki kelebihan dan kekurangan
Kelebihan:
• Pada Single mode Step Index,dispersi akan minimum,menghasilkan bandwidth yang lebar sehingga proses pengiriman data lebih cepat dan sangat efisien
• Pada Step Index Multimode,biaya yang dibutuhkan tidak terlalu mahal,proses terminasinya cukup mudah dankemampuan untuk mengumpulkan cahayanya lebih efisien
Kekurangan:
• Sinyal akan mengalami Redaman, penurunan intensitas sinyal à Sehingga menyebabkan proses pentransmisian jaraknya akan menjadi terbatas
• Sinyal akan mengalami Dispersi serta pelebaran pulsa à Sehingga menyebabkan pembatasan terhadap kapasitas (BandWidth-length product)
• Pada single mode step,Kemampuan serat optik untuk mengumpulkan cahaya (Numerical Aperture )sangat kecil,membutuhkan biaya yang cukup mahal,dan sangat sulit untuk proses terminasinya
• Pada step index multimode,terjadi proses dispersi (penyebaran sinyal) yang cukup lebar sehingga data berupa sinyal yang terkirim tersebar,Bandwidth yang dihasilkan sangat kecil (mencapai kondisi minimum)
• Secara keseluruhan biaya yang diperlukan baik pemasangan maupun penyettingan pada serat optik relatif mahal
• Kabel serat optik sangat sensitif,karena terdiri dari coat (dari plastik & diberi warna, bisa > 1 lapisan ),cladding (dari gelas atau plastik ),dan core yang jika kita tidak berhati-hati memegangnya serat optik di dalamnya akan pecah sehingga tidak bisa digunakan lagi
• Terjadi dispersi mode polarisasi ,penyebabnya Ketidaksimetrisan bentuk serat akibat tekanan saat pengkabelan ataupun saat instalasi
B. Teknologi Selular
Kelebihan teknologi selular:
Teknologi selular menggunakan Early Mobile Radio Systems yaitu satu pemancar dengan daya pancar yang besar dan area cakupan yang bagus, tetapi tidak memungkinkan dilakukan penggunaan ulang ( reuse) frekuensi yang sama
Memberikan kapasitas yang tinggi dalam sebuah alokasi spektrum yang terbatas
Dapat memecahkan permasalahan berupa kapasitas dari user dengan menggunakan Frequency reuse
Base station yang berdekatan digunakan oleh channel grup yang berbeda sehingga dapat meminimalisasi interferensi yang terjadi
Kekurangan teknologi selular:
1. Number of Channels Per Cell
2. Fading
3. Co-Channel Interference
4. Handovers
5. Multiple access
C. Kabel Tembaga
Kelebihan:
• Penggunaan dan penggulungannya tidak terlalu ribet
• Harganya juga cukup terjangkau dan mudah didapat
Kekurangan:
• Proses pentransmisiannya lambat dibandingkan dengan serat optik
• Bahan Isolasinya dikhawatirkan mudah menglupas akibat gigitan tikus,sehingga dianggap agak kurang aman
D. Sistem Komunikasi Satelit
Kelebihan:
Jangkauan yang dihasilkan oleh sinyal satelit cukup luas
Kekurangan:
• Untuk membuat satu satelit saja dibutuhkan biaya yang sangat mahal
• Adanya gangguan yang terjadi saat mentransmisikan sinyal pada permukaan atmoser bumi ,seperti gangguan cuaca,angin dan sebagainya sehingga sinyal yang diterima oleh user menjadi lambatdan terganggu
No 3
Jelaskan definisi dan manfaat link budget, carilah contoh link budget untuk akses tembaga/radio/satelit (pilih salah satu) dan jelaskan maknanya
Link Budget
Definisi : merupakan perhitungan sejumlah daya yang didapat oleh penerima berdasarkan
daya output pemancar dengan mempertimbangkan semua gain dan losses sepanjang jalur
transmisi dari pemancar ke penerima.
Manfaat :
- menentukan besar maximum dan minimum nilai loss
- mengetahui radius cell
- mengetahui kualitas signal up-link maupun pada arah signal down-link.
Contoh Link Budget Radio :
PENENTUAN CAKUPAN DAN KAPASITAS SEL JARINGAN UNIVERSAL MOBILE
TELECOMMUNICATION SYSTEM (UMTS), untuk kasus ini link budget radio digunakan untuk menghitung area cakupan sel. Dimana salah satu parameter
yang diperlukan adalah propagasi radio yang memperkirakan rugi-rugi propagasi antara
pemancar dan penerima. Parameter lain yang diperlukan adalah daya pancar, gain antenna,
rugi-rugi kabel, sensitivitas penerima dan lain-lain, seperti ditunjukkan gambar 2
Gambar 2. Parameter-parameter link budget[1]
Sumber : http://lemlit.unila.ac.id/file/arsip%202009/PROSIDING%20dies%20ke-43%20UNILA%202008/ARTIKEL%20Pdf/ZZZ%20Herlinawati%20310-322.pdf
Senin, 11 Mei 2009
Layanan
Aplikasi Unlicensed Mobile Access untuk Rular Next Generation Network
(R-NGN)
Sumber: Kelompok Keahlian Teknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
Overview
R-NGN adalah model telekomunikasi yang tepat untuk daerah pedesaan yang terpencil. Dari artikel sebelumnya relah dijelaskan bahwa UMA (Unlicensed Mobile Access) adalah teknologi yang bertujuan untuk menekan biaya komunikasi dan sekaligus memperluas jaringan signal. Ide ini muncul ketika pelanggan GSM yang mobile di suatu pedesaan kesulitan memperoleh sinyal dan terpaksa pergi ke
Gambar 1. Pearl Flip 8220
Arsitekture jaringan UMA
Sistem jaringan UMA terdiri dari access point (AP), UMA Network Controller (UNC), dan jaringan broadband IP (Gbr.4). Dalam konteks gambaran dari dua operator fixed dan seluler, broadband IP akan menjadi lingkup pekerjaan operator jaringan fixed.
Ganbar 2. Arsitektur UMA
Layanan baik suara, SMS, data dan voice mail dari GSM/GPRS akan menjadi tanggungjawab operator jaringan seluler GSM/GPRS. Sedangkan UNC bisa jadi tanggungjawab operator jaringan fixed dan bisa juga tanggungjawab operator jaringan seluler atau keduanya. Teknologi UMA baru dicoba diimplementasikan di jaringan seluler yang berbasiskan seluler GSM dan GPRS dan belum dikenal di jaringan dengan teknologi CDMA, setidaknya untuk sampai saat ini. Dalam arsitektur jaringan diatas, digambarkan jaringan seluler GSM yang digunakan, sudah dilengkapi dengan sub jaringan GPRS, yang dibentuk oleh SGSN, GGSN, AAA dan satu tambahan sub jaringan lagi, yaitu UNC SGW.
Mobile Station (MS)
Mobile station (MS) yang digunakan harus mampu bekerja dual mode pada radio licensed (GSM) dan radio unlicensed (menggunakan Bluetooth ataupun 802.11). Untuk saat ini, terminal ini telah mulai dikembangkan oleh beberapa vendor. Terminal yang sudah digunakan dalam ujicoba di lapangan di BT Telecom, yaitu Sony Ericsson P800 dengan upgrade software agar bisa bekerja dual mode. MS ini akan menjadi tanggungjawab penuh pelanggan layanan ini.
Gambar 3. Mobile Station (MS)
Access Point (AP)
Perangkat AP merupakan radio link yang berfungsi sebagai penghubung dari UNC ke MS dan sebaliknya menggunakan spektrum frekuensi unlicensed melalui jaringan broadband IP. Radio link yang difungsikan sebagai AP dapat menggunakan Bluetooth atau standar 802.11 yang umum diperoleh di pasaran. Walaupun tidak diatur oleh regulator namun harus dibatasi dalam hal daya yang diperbolehkan untuk dipancarkan agar tidak mengganggu sistem lain.
UMA Network Controller (UNC)
Perangkat UNC berfungsi sebagai penghubung antara jaringan IP dengan MSC dan SGSN masing – masing melalui A-interface dan Gb-interface. Untuk menghubungkan MS dengan UNC digunakan antarmuka Up. Antarmuka ini melalui jaringan IP transport, akan me-relay pensinyalan GSM/GPRS antara jaringan inti PLMN dengan MS.
Hubungan standar 802.11 dengan Antarmuka Up
Berikut ini adalah mapping lapisan IP melalui L1/L2 unlicensed untuk standar 802.11. Layer di atasnya akan transparan terhadap jaringan MS dan GSM. Namun demikian terdapat fungsi UMA RR yang diperlukan untuk mengatur hand over dari satu jaringan UMA ke jaringan UMA yang lain ataupun keluar masuk dari jaringan UMA ke jaringan GSM. Lebih lanjut akan dijelaskan di belakang tentang handover dan rove di bagian belakang.
Identifikasi pada MS, AP dan UNC
Untuk dapat melakukan akses layanan di jaringan UMA, pelanggan harus memasukkan identitas ke perangkat UNC berupa IMSI dari MS. MS juga diberikan identitas lain yaitu, berupa alamat IP Publik. Oleh perangkat UNC, alamat IP dari handset atau MS digunakan sebagai akses data untuk menghindari fraud. Sedangkan pada perangkat AP yang digunakan sebagai identitas adalah alamat MAC. Oleh MS, identitas (ID) AP akan disampaikan ke perangkat UNC via jaringan broadband IP yang dari ini UNC akan mengetahui di mana lokasi layanan pelanggan MS berada. Dengan pengalamatan IP pada setiap AP, maka UNC akan mengetahui bahwa hanya AP yang legal saja yang diijinkan dapat akses ke UNC. Satu cakupan layanan perangkat UNC yang mampu melayani beberapa perangkat AP dalam jaringan UMA dianggap sebagai satu sel UMA. Pembagian sel dalam jaringan UMA berguna bila MS berpindah atau handover dari jaringan Radio Access Network (RAN) GSM ke jaringan UMA. Untuk mengetahui target sel UMA yang dituju, MS akan mengirimkan parameter nomor kanal frekuensi radio(ARFCN) dan kode identitas BSC (BSIC) ke UNC.
Sekuriti
Mekanisme sekuriti yang digunakan pada ruas MS ke AP menggunakan fungsi otentikasi dan enkripsi yang digunakan pada unlicensed radio. Termasuk yang diatur di dalamnya adalah untuk voice, data danpensinyalan antarmuka. Mekanisme sekuriti yang digunakan pada ruas antara MS dengan UNC dimaksudkan untuk melindungi dari kemungkinan pensinyalan, suara dan data pihak yang punya otoritas. Otentikasi pelanggan oleh MSC/VLR dan MS bersifat transparan terhadap UNC. Dan terakhir sekuriti untuk aplikasi data merupakan tanggungjawab antara MS dan server gateway.
Registrasi Layanan
Sebelum pelanggan mendapatkan layanan dari UMA, MS melakukan prosedur Discovery untuk mendapatkan identitas perangkat UNC yang sedang melayani koneksi MS. Registrasi dilakukan antara MS dan UNC. Dimana MS akan menginformasikan bahwa ia sudah terhubung ke AP tertentu dan alamat IP sudah alokasikan jika sewaktu – waktu ada panggilan masuk ke MS tersebut, maka UNC dapat melacaknya.
Layanan
Layanan yang dapat dinikmati oleh pelanggan dalam jaringan UMA transparan terhadap layanan yang diberikan jaringan RAN GSM/GPRS. Layanan tersebut meliputi voice, data, SMS dan layanan supplementari lainnya. Layanan suara melalui IP menggunakan voice over IP menggunakan protokol H. 323.
Gambar 4. Konfigurasi Layanan
Handover dan Rove
Dalam kondisi sedang dalam sesi apakah voice ataukah data MS dapat berpindah antara jaringan seluler ke jaringan UMA atau antar UMA. Handover ini digunakan sebagai istilah bila MS bergerak dari jaringan seluler ke jaringan UMA. Handover out digunakan sebagai istilah bila MS bergerak dari jaringan UMA ke jaringan seluler dan handover UMA digunakan bila MS bergerak dari suatu jaringan UMA ke jaringan UMA yang lain. Bila dalam kondisi idle atau tidak dalam keadaan sesi MS dapat bergerak antara jaringan seluler ke jaringan UMA dan antar jaringan UMA digunakan istilah rove.
Daya Pancar Frekuensi Unlicensed
Diperlukan persyaratan minimum jaringan WLAN sebagai media radio unlicensed link yang menghubungkan dari MS ke jaringan broadband IP agar tidak saling berinterferensi.
Analisis dari Konvergensi Layanan
Dengan hadirnya teknologi UMA ini, maka permasalahan yang dialami pelanggan, Operator Jaringan Fixed dan Seluler akan dapat dipecahkan. Karena masing – masing akan mendapatkan kebutuhannya bila terjadi integrasi jaringan seluler dengan jaringan PSTN terealisasi dalam jaringan UMA. Sebagai pelanggan yang menginginkan integrasi layanan, maka pelanggan perlu memasang AP di rumahnya. Ia harus membeli perangkat AP dan handset dengan kemampuan dual mode juga. Dengan teknologi ini di rumah, di toko dan di bengkelnya ia tetap dapat menghubungi dan dihubungi, karena tidak ada lagi blankspot, karena sinyal seluler lemah. Ketika ia keluar dari wilayah cakupan UMA, ia tetap masih dapat dikontak oleh pelanggan dan supplier-nya, karena menggunakan nomor yang sama. Sekarang ia lebih mudah dalam mengatur pengeluaran, karena hanya satu tagihan saja dari semua layanan awal yang tetap ia dapatkan. Sebagai penyedia jaringan PSTN dan Wireless LAN, maka operator PSTN akan mendapatkan keuntungan. Pertama ia dapat masuk ke pasar seluler dengan menawarkan layanan konvergensi antarafixed/mobile melalui jaringan UMA. Kedua ia dapat mempertahankan pelanggannya dengan menawarkan bundling layanan yang dipunyainya seperti suara, faksimili, akses Internet, seluler atau limited mobility. Ketiga ia dapat memberikan layanan kepada pelanggan dengan biaya yang lebih murah melalui jaringan UMA. Biaya abonemen perbulannya akan lebih murah karena biaya bulanan akses Internet, seluler, telepon rumah akan tereduksi. Dan akhirnya ia dapat menaikkan value layanan karena pelanggan yang jarang di rumah dan merasa tidak perlu dengan telepon rumah akan berubah pikiran untuk mengoptimalkannya ketika berada di rumah dengan jaringan UMA. Dengan berintegrasi dengan jaringan PSTN melalui jaringan UMA, operator seluler akan mendapatkan beberapa keuntungan. Pertama ia dapat menjangkau wilayah – wilayah blankspot terutama di dalam rumah, pertokoan dan ruang publik sehingga memperluas mobilitas pelanggan. Kedua ia dapat memberikan layanan tarif yang lebih murah dengan menerapkan tarif home-zone ketika pelanggan berada di jaringan UMA. Ketiga ia dapat mencegah adanya pelanggan churn ke operator lain karena mampu menawarkan biaya tarif yang lebih murah dan cakupan yang lebih baik. Keempat, dengan melimpahkan trafik ke jaringan UMA maka trafik jaringan seluler akan terhindar dari kemungkinan congestion trafik. Dan terakhir akses layanan data lewat GPRS di jaringan seluler tetap terjamin sehingga menaikkan kualitas layanan. Bagi regulator ini merupakan permasalahan baru yang harus segera diatur. Namun sisi positif yang bisa dilihat adalah dengan konvergensi akan menghemat nomor telepon baik seluler maupun fixed yang harus dialokasikan untuk tiap pelangan.
Kendala Implementasi
Namun karena teknologi masih dibilang baru, masih ada beberapa hal yang perlu kematangan perangkat, regulasi dan skema bisnis sebelum implementasi menuju komersial. Pertama adalah ketersediaan terminal yang mendukung dual mode antara kemampuan seluler – GSM dengan kemampuan radio Bluetooth dan 802.11 di pasar belum begitu banyak. Kedua pelanggan perlu mengadakan AP apakah Bluetooth ataukah WLAN dengan biaya sendiri. Mereka akan mengeluarkan biaya pembelian perangkat dan instalasi. Ketiga diperlukan adanya regulasi yang mengatur baik pemanfaatan frekuensi unlicensed, mungkin pembatasan dalam hal daya pancar yang diizinkan.
Kesimpulan
Di daerah rural yang memiliki keterbatasan infrastruktur jaringan seluler teknologi UMA dapat menjadi solusi baik bagi pelanggan, operator fixed maupun seluler yaitu dengan menggabungkan layanan dari jaringan seluler dengan jaringan bluetooth atau standar 802.11. UMA merupakan teknologi baru yang memungkinkan pelanggan dapat menikmati layanan yang terintegrasi – voice, sms, voice mail, layanan data- dengan nomor tunggal.
Referensi
[1] Alcatel, AT&T Wireless, Cingular Wireless
LLC, BT.PLC, Ericsson AB, Kineto Wireless
Inc., Motorola Inc., Nokia, Nortel Networks,
Inc., O2, Roger Wireless Inc., Siemens AG, T-
Mobile USA.
[2] Bluephone, British Telecom – UK, web site
norwood system
[3] Bluephone, British Telecom-UK, website IVT
[4] Hazim Ahmadi, ”Konvergensi Jaringan
Fixed/Mobile memanfaatkan Frekuensi
Unlicensed”, 2004
[5] www.UMA-technology.com
Arsitektur Jaringan
UMA atau Unlicensed Mobile Access adalah sebuah teknologi baru yang menjembatani kebutuhan akan komunikasi (suara dan data), seperti diketahui saat ini komunikasi menggunakan telepon rumah atau memakai telepon selular GSM/GPRS masih dirasakan mahal bagi banyak kalangan. Hal ini membuat beberapa operator selular, vendor telepon selular dan beberapa perusahaan memikirkan bagaimana cara menekan biaya komunikasi agar lebih murah dan sekaligus memperluas daerah cakupan signal untuk berkomunikasi, mereka jugalah yang telah membuat spesifikasi penggunaan teknologi UMA.
Handset atau telepon selular yang mendukung UMA akan disebut sebagai dual-mode handset, handset ini harus memiliki satu koneksi wireless jarak panjang (GSM/GPRS) dan setidaknya salah satu koneksi wireless jarak pendek seperti Bluetooth atau Wi-Fi seri 802.11 (a/b/g/n), karena prioritas pertama UMA adalah menekan biaya maka koneksi wireless jarak pendek akan selalu digunakan bila ada dalam jangkauan signalnya dan bila keluar dari jangkauannya maka akan langsung tersambung kembali ke koneksi wireless jarak panjang (GSM/GPRS).
Tren teknologi baru biasanya mengikuti kebutuhan dan perilaku dari pelanggan atau konsumen, karena itulah perlu dilihat layanan seperti apa yang dibutuhkan sekarang ini baik dari sisi pelanggan, operator jaringan fixed dan operator jaringan seluler. Terutama di zona yang belum terjangkau oleh jaringan seluler maupun jaringan fixed seperti zona R-NGN. Karena teknologi ini merupakan konvergensi layanan dari dua operator jaringan fixed dan jaringan seluler (Gbr.1) yang nantinya akan
dinikmati oleh pelanggan, yang dilakukan oleh operator jaringan fixed dan operator jaringan seluler.
Misalkan ada seorang pelanggan yang berprofesi sebagai pembuat kerajinan tradisional yang menjual produknya langsung ke konsumen lewat tokonya di kota. Ia pergi dari dan ke rumah dan toko setiap hari. Untuk urusan baik dengan pelanggan maupun dengan supplier, ia sering menggunakan telepon seluler. Sinyal jaringan seluler di tokonya (dikota ) cukup baik, tapi tidak demikian di rumahnya didaerah rural yang hampir tidak ada sinyal, ia juga harus memasang telepon rumah PSTN sebagai nomor pelengkap untuk memudahkan relasi menghubunginya.[3]
Gbr.1. Konvergensi Layanan Jaringan Selular dan JaringanFixed
Dengan kondisi seperti ini ia mengalami masalah dengan dua nomor telepon yang berarti terjadi pemborosan, tidak efisien dan kesulitan dalam berkomunikasi. Telepon seluler memang lebih efisien, karena dengan adanya phonebook, memudahkan ia membuat panggilan, namun ketika di rumah ia tidak dapat dihubungi, tentu saja biaya yang dikeluarkan lebih tinggi. Padahal ia juga ingin semua layanan seperti voice mail, SMS, GPRS dapat diakses dimanapun ia berada. Mesin faks tetap diperlukan, sedangkan telepon di rumah tidak begitu penting, selama telepon seluler masih bisa dihubungi. Dilain pihak operator penyedia jaringan fixed (PSTN) dengan bisnis utama layanan voice dan Internet lewat jaringan kabel pada segmen residensial dan bisnis. Operator PSTN sendiri tidak mempunyai jaringan seluler. Sekarang operator ini berkembang menjadi penyedia jaringan mulai dari tv kabel, akses Internet lewat DSL, wireless LAN hotspot, dan jaringan IP.
Terdapat permasalahan yang dihadapi oleh operator ini, yaitu lambatnya pertumbuhan pelanggan dan menurunnya revenue dari layanan voice lewat jaringan fixed. Salah satu faktor penyebabnya adalah berpindahnya pelanggan dan trafik percakapan dari jaringan PSTN ke jaringan seluler GSM. Operator PSTN berkeinginan agar revenue jasa layanan yang selama ini diperoleh tetap dapat dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan. Karena ketersediaan infrastruktur baik jaringan kabel dan wireless LAN yang dimiliki merupakan asset penting yang akanmengalami depresiasi terus menerus bila tidak dioptimalkan, padahal investasi yang ditanamkan sudah sedemikian besar.
Sedangkan operator penyedia jaringan GSM, memiliki cakupan layanan yang cukup luas dan jumlah pelanggannya sangat besar. Namun mempunyai keterbatasan di dalam ruangan, walaupun masih yang terbaik bila dibanding operator seluler lain yang ada. Operator seluler ini ingin mereduksi tarif percakapannya agar pelanggan tetap loyal, karena persaingan dengan operator seluler lainnya makin ketat. Dan juga mempunyai layanan GPRS yang dapat diakses oleh pelanggan hanya di kota – kota besar saja. Melihat kondisi sekarang mereka sedang berusaha bagaimana agar layanan GPRSnya dapat juga diakses pelanggan lebih banyak lagi sampai ke daerah rural, sehingga pendudukan jaringan lebih optimal. Dari ketiga pihak tadi baik pelanggan, operator jaringan fixed maupun operator jaringan seluler sedang mencari suatu terobosan teknologi. Pada dasarnya bagaimana layanan yang kuat dimiliki oleh operator jaringan fixed dan layanan yang kuat dimiliki oleh operator jaringan seluler dapat digabungkan. Tentunya dalam penggabungan layanan dari dua teknologi ini memerlukan perangkat dan protokol tambahan. Teknologi Unlicensed Mobile Access (UMA) mungkin akan menjadi jawabannya. Teknologi ini memungkinkan perluasan akses layanan GSM/GPRS ke sisi pelanggan dengan tunneling protokol jasa layanan melalui jaringan broadband IP dan jalur radio yang frekuensinya tidak diatur oleh regulasi (unlicensed radio link) yang juga dipakai sebagai Access Point (AP) pada R-NGN. Untuk keperluan ini, diperlukan penambahan protokol sebagai pengendali jaringan yang nantinya akan melewatkan trafik baik percakapan maupun data melalui jaringan IP. Dengan jaringan UMA cakupan jaringan GSM/GPRS akan semakin luas, kapasitas jaringan bertambah dan biaya yang dikenakan kepada pelanggan dapat dipangkas.
Gbr.2. Jaringan UMA
Terdapat kemiripan pada teknologi ini dengan konsep layanan fixed-mobile convergence namun implementasinya terbentur masalah service level agreement antar operator. Namun teknologi baru ini lebih rasional, karena lebih mudah implementasinya, murah biayanya, dan tidak terlalu rumit dengan aturan regulator. [1]
Arsitektur Jaringan
Sistem jaringan UMA terdiri dari access point (AP), UMA Network Controller (UNC), dan jaringan broadband IP (Gbr.4). Dalam konteks gambaran dari dua operator fixed dan seluler, broadband IP akan menjadi lingkup pekerjaan operator jaringan fixed.
Gbr.4 Arsitektur UMA
Layanan baik suara, SMS, data dan voice mail dari GSM/GPRS akan menjadi tanggungjawab operator jaringan seluler GSM/GPRS. Sedangkan UNC bisa jadi tanggungjawab operator jaringan fixed dan bisa juga tanggungjawab operator jaringan seluler atau keduanya. Teknologi UMA baru
dicoba diimplementasikan di jaringan seluler yang berbasiskan seluler GSM dan GPRS dan belum
dikenal di jaringan dengan teknologi CDMA, setidaknya untuk sampai saat ini. Dalam arsitektur jaringan diatas, digambarkan jaringan seluler GSM yang digunakan, sudah dilengkapi dengan sub
jaringan GPRS, yang dibentuk oleh SGSN, GGSN, AAA dan satu tambahan sub jaringan lagi, yaitu
UNC SGW.
Gbr.5 Mobile Station, Access Point dan UNC
Mobile Station (MS)
Mobile station (MS) yang digunakan harus mampu bekerja dual mode pada radio licensed (GSM) dan
radio unlicensed (menggunakan Bluetooth ataupun 802.11). Untuk saat ini, terminal ini telah mulai
dikembangkan oleh beberapa vendor. Terminal yang sudah digunakan dalam ujicoba di lapangan di BT Telecom, yaitu Sony Ericsson P800 dengan upgrade software agar bisa bekerja dual mode. MS ini akan menjadi tanggungjawab penuh pelanggan layanan ini.
Access Point (AP)
Perangkat AP merupakan radio link yang berfungsi sebagai penghubung dari UNC ke MS dan sebaliknya menggunakan spektrum frekuensi unlicensed melalui jaringan broadband IP. Radio link yang difungsikan sebagai AP dapat menggunakan Bluetooth atau standar 802.11 yang umum diperoleh di pasaran. Walaupun tidak diatur oleh regulator namun harus dibatasi dalam hal daya yang diperbolehkan untuk dipancarkan agar tidak mengganggu sistem lain.
UMA Network Controller (UNC)
Perangkat UNC berfungsi sebagai penghubung antara jaringan IP dengan MSC dan SGSN masing – masing melalui A-interface dan Gb-interface. Untuk menghubungkan MS dengan UNC digunakan
antarmuka Up. Antarmuka ini melalui jaringan IP transport, akan me-relay pensinyalan GSM/GPRS
antara jaringan inti PLMN dengan MS.
Hubungan standar 802.11 dengan Antarmuka Up
Berikut ini adalah mapping lapisan IP melalui L1/L2 unlicensed untuk standar 802.11. Layer di atasnya akan transparan terhadap jaringan MS dan GSM. Namun demikian terdapat fungsi UMA RR yang diperlukan untuk mengatur hand over dari satu jaringan UMA ke jaringan UMA yang lain ataupun keluar masuk dari jaringan UMA ke jaringan GSM. Lebih lanjut akan dijelaskan di belakang tentang handover dan rove di bagian belakang.
Identifikasi pada MS, AP dan UNC
Untuk dapat melakukan akses layanan di jaringan UMA, pelanggan harus memasukkan identitas ke
perangkat UNC berupa IMSI dari MS. MS juga diberikan identitas lain yaitu, berupa alamat IP
Publik. Oleh perangkat UNC, alamat IP dari handset atau MS digunakan sebagai akses data untuk
menghindari fraud. Sedangkan pada perangkat AP yang digunakan sebagai identitas adalah alamat
MAC. Oleh MS, identitas (ID) AP akan disampaikan ke perangkat UNC via jaringan broadband IP yang dari ini UNC akan mengetahui di mana lokasi layanan pelanggan MS berada. Dengan pengalamatan IP pada setiap AP, maka UNC akan mengetahui bahwa hanya AP yang legal saja yang diijinkan dapat akses ke UNC. Satu cakupan layanan perangkat UNC yang mampu melayani beberapa perangkat AP dalam jaringan UMA dianggap sebagai satu sel UMA. Pembagian sel dalam jaringan UMA berguna bila MS berpindah atau handover dari jaringan Radio Access Network (RAN) GSM ke jaringan UMA. Untuk mengetahui target sel UMA yang dituju, MS akan mengirimkan parameter nomor kanal frekuensi radio(ARFCN) dan kode identitas BSC (BSIC) ke UNC.
Sekuriti
Mekanisme sekuriti yang digunakan pada ruas MS ke AP menggunakan fungsi otentikasi dan enkripsi yang digunakan pada unlicensed radio. Termasuk yang diatur di dalamnya adalah untuk voice, data dan pensinyalan antarmuka. Mekanisme sekuriti yang digunakan pada ruas antara MS dengan UNC dimaksudkan untuk melindungi dari kemungkinan pensinyalan, suara dan data pihak yang punya
otoritas. Otentikasi pelanggan oleh MSC/VLR dan MS bersifat transparan terhadap UNC. Dan terakhir sekuriti untuk aplikasi data merupakan tanggungjawab antara MS dan server gateway.
Registrasi Layanan
Sebelum pelanggan mendapatkan layanan dari UMA, MS melakukan prosedur Discovery untuk
mendapatkan identitas perangkat UNC yang sedang melayani koneksi MS. Registrasi dilakukan antara MS dan UNC. Dimana MS akan menginformasikan bahwa ia sudah terhubung ke AP tertentu dan alamat IP sudah alokasikan jika sewaktu – waktu ada panggilan masuk ke MS tersebut, maka UNC dapat melacaknya.
Layanan
Layanan yang dapat dinikmati oleh pelanggan dalam jaringan UMA transparan terhadap layanan yang diberikan jaringan RAN GSM/GPRS.
Gbr.5.Konfigurasi Layanan
Layanan tersebut meliputi voice, data, SMS dan layanan supplementari lainnya. Layanan suara
melalui IP menggunakan voice over IP menggunakan protokol H. 323. [2]
REFERENSI
[1] Bluephone, British Telecom – UK, web site
norwood system
[2] Bluephone, British Telecom-UK, website IVT
[3] www.UMA-technology.com